Judul Buku : TATABAHASA
INDONESIA
Penulis : Dr. Gorys Keraf
Penulis : Dr. Gorys Keraf
Penerbit : Nusa Indah
Cetakan : X
Tahun Terbit : 1984
Cetakan
Pertama : Tahun 1970
Panjang
Buku : 20,9 cm
Lebar
Buku : 14,5 cm
Tebal
Buku : 195 Halaman
Sampul Buku :
Warna hijau toska, ada lingkaran dan segitiga berwarna orange, judul
tulisan berwarna putih
B. Organisasi Buku
Buku berjudul “ Tatabahasa Indonesia “
karangan Dr. Gorys Keraf ini terdiri dari 13 bab yaitu :
Bab 1 Membahas tentang
Bahasa
Bab 2 Sejarah dan
Kedudukan Bahasa Indonesia
Bab 3 Tatabahasa
Bab 4 Fonologi
Bab 5 Morfologi I
Bab 6 Morfologi II-
Kata
Bab 7 Morfologi III-
Imbuhan (Afiks)
Bab 8 Kata Ulang
Bab 9 Kata Majemuk
(kompositum)
Bab 10 Semantik dan
Etimogi
Bab 11 Sintaksis I
Bab 12 Sintaksis II-
kalimat tunggal
Bab 13 Sintaksis III-
kalimat majemuk
C. Sinopsis Buku
Bahasa
adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat, berupa lambang bunyi suara,
yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Fungsi bahasa secara umum yaitu sebagai
alat komunikasi atau alat perhubungan antar anggota-anggota masyarakat.Perkembangan
Bahasa Indonesia dibagi dalam beberapa periode yaitu sebelum masa kolonial,
masa kolonial dan pergerakan kebangsaan. Kedudukan bahasa Indonesia yaitu
berdasarkan genealogi, tipologi, dan daerah. Tatabahasa merupakan suatu
himpunan dari patokan-patokan umum berdasarkan struktur bahasa. Struktur bahasa
meliputi bidang-bidang tata bunyi (fonologi), tatabentuk (morfologi),
tatakalimat ( Sintaksis).
Fonologi adalah bagian
dari tatabahasa yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa pada umumnya dalam ilmu
bahasa. Morfem adalah kesatuan yang ikut serta dalam pembentukan kata dan yang
dapat dibedakan artinya. Dalam bahasa Indonesia terdapat dua macam morfem,
yaitu morfem dasar atau morfem bebas seperti kerja, puas, kayu dan lain
sebagainya. Selain morfem dasar terdapat morfem terikat yaitu seperti pe-, -an,
pe-an, ter- dan lain sebagainya.
Pembagian jenis
kata yaitu pembagian jenis kata menurut tata bahasa tradisional dan pembagian
jenis kata baru, yang termasuk jenis kata menurut tata bahasa tradisional yaitu
tata bahasa nomina , kata kerja atau verba, kata sifat adjektiva, kata ganti
atau pronomina kata keterangan atau adverba. Kata-kata berimbuhan (berafiks)
dapat dibagi atas kata-kata yang mengandung prefiks, infiks, sufiks, dan
konfiks.
Kata
ulang disebut juga dengan reduplikasi. Macam-Macam Kata Ulang Ulangan atas suku
kata awal (dwipurwa). Ulangan atas seluruh bentuk dasar (ulangan utuh).
Misalnya rumah menjadi rumah-rumah, buah menjadi buah-buah. Pengulangan
dwilingga salin suara. Misalnya gerak-gerak menjadi gerak-gerik, sayur-sayur
menjadi sayur-mayur. Ulangan berimbuhan, misalnya bermain-main, berjalan-jalan,
memukul-mukul, dan lain sebagainya.
Semantik
bagian tatabahasa yang meneliti makna dalam bahasa tertentu, mencari asal mula
dan perkembangan dari arti suatu kata. Macam-macam arti : arti leksikal ,arti
struktural dan polisemi. Beberapa macam gejala perubahan bentuk yang dialami
sebuah kata asimilasi, disimilasi, diftongisasi, monoftongisasi, haplology, anaptiksis,
metatesis, aferesis, sinkop, apokop, protesis, epentesis dan paragog.
Sintaksis
(Yunani: Sun+ tattein = mengatur bersama-sama) adalah bagian dari
tatabahasa yang mempelajari dasar-dasar dan proses-proses pembentukan kalimat
dalam suatu bahasa. Batasan kalimat yaitu
suatu bagian ujaran yang didahului dan diikuti oleh kesenyapan sedangkan
intonasinya menunjukkan bahwa ujaran itu sudah lengkap. Apabila tidak timbul
kesenyapan-kesenyapan itu maka sangatlah sulit untuk memahami dan menganalisa
amanat atau maksud seseorang. Kontur adalah suatu bagian dari arus ujaran yang
diapit-apit oleh dua kesenyapan, kesenyapan akhir dan awal. Kesenyapan awal
adalah kesenyapan yang mendahului bagian suatu arus ujaran, sedangkan kesenyapan
akhir adalah kesenyapan yang mengakhiri suatu tutur. Namun dapat terjadi juga
ditengah-tengah suatu arus ujaran dapat timbul perhentian sementara yang
berlangsung dalam suatu waktu yang pendek, kesenyapan ini dinamakan kesenyapan
antara atau kesenyapan non-final.
Pola
kalimat akan menentukan apakah kalimat tersebut termasuk pada kalimat tunggal
ataukah kalimat majemuk. Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri dari
dua unsur inti dan boleh diperluas dengan satu atau lebih unsur-unsur tambahan,
asal unsur-unsur tambahan itu tidak boleh membentuk pola baru. Macam-macam
kalimat tunggal yaitu kalimat berita, kalimat tanya, kalimat perintah .Kalimat
yang mengandung dua pola kalimat atau lebih adalah kalimat majemuk. Macam-macam
kalimat majemuk adalah kalimat majemuk setara, majemuk bertingkat dan kalimat
majemuk campuran.
Keunggulan
Buku
Adapun
keunggulan dari buku ini adalah
1. Setiap
Sub bab dari buku ini terdapat batasan materi yang memudahkan pembaca dalam memahami isi materi
yang dijelaskan.
2. Penjelasan
dalam buku ini disajikan secara sistematis
3. Penulisan
dalam buku ini sudah sesuai dengah kaidah EYD
4. Terdapat
contoh dalam setiap sub bab yang dapat memudahkan pembaca dalam memahami isi
materi.
5. Didalam
buku ini juga dilengkapi dengan lampiran yang berisi pedoman umum ejaan bahasa
Indonesia yang disempurnakan dan terdapat cara penggunaan huruf, tanda
baca,pemakaian huruf, penulisan huruf dan tanda titik koma yang bermanfaat
untuk pembaca dalam menambah wawasannya.
E.
Kelemahan
Buku
Adapun
kelemahan dari buku ini adalah
1. Ada
beberapa kata yang diulang-ulang sehingga pembaca harus lebih teliti dalam
memahami isi bacaan.
Contoh :
“kita
tidak akan memahami sebaik-baiknya segala macam bunyi-ujaran bila kita tidak
mengetahui sebaik-baiknya tentang alat-ucap yang menghasilkan bunyi-bunyi
tersebut”
2. Beberapa
materi mempunyai pengertian dan contoh yang hampir sama sehingga terkadang membingungkan pembaca.
F.
Simpulan
dan Saran
Terlepas dari kekurangan dari buku ini
kami menyimpulkan bahwa buku ini sangat layak dan wajib untuk dibaca serta
sangat bermanfaat untuk menambah wawasan tatabahasa Indonesia. Buku ini juga
sangat dianjurkan untuk dibaca oleh mahasiswa, guru, maupun calon pendidik.
Kami yakin pemirsa yang membaca buku ini tidak akan pernah rugi dan termasuk kedalam orang yang
beruntung.
2 komentar:
Masih d terbitkah buku ini? Soalnya susah didpat d gramedia
Posting Komentar